Nasional

INDICO perkuat ketahanan pangan nasional lewat ekosistem digital

33
×

INDICO perkuat ketahanan pangan nasional lewat ekosistem digital

Sebarkan artikel ini
INDICO perkuat ketahanan pangan nasional lewat habitat digital

Ibukota Indonesia – INDICO, anak perusahaan Telkomsel yang berfokus pada pengembangan ekosistem digital, berupaya menguatkan ketahanan pangan nasional dengan memulai pembangunan wadah inovatif ke sektor pertanian untuk mengimplementasikan smart farming, yakni Digital Food Ecosystem (DFE).

“Untuk betul-betul menyelesaikan akar permasalahan pada sektor pertanian, kita harus merancang suatu habitat pangan yang dimaksud solid, sehingga seluruh komunitas pertanian dapat saling merangkul, melengkapi, lalu menciptakan added value terhadap satu serupa lain,” ucap direktur utama INDICO Andi Kristianto di Jakarta, Jumat.

Pihaknya menyadari bahwa para petani membutuhkan dukungan teknologi yang dimaksud relevan untuk menghadapi bervariasi tantangan, satu di antaranya produktivitas rendah, infrastruktur yang kurang memadai, inovasi iklim, fluktuasi pasokan lalu permintaan antar wilayah, juga limbah pangan.

Ia menyatakan bahwa DFE telah lama menunjukkan kinerja yang mana baik melalui pilot project dalam Selogiri, Jawa Tengah. Setelah penerapan perubahan dari DFE, 200 ton gabah padi dari 40 hektar lahan sawah berhasil dipanen di dalam berada dalam ancaman kekeringan lahan.

"Keberhasilan penerapan digitalisasi pertanian yang disebutkan membantu sekitar 50 petani pada menghasilkan kembali produk-produk yang mana lebih tinggi berkualitas, sekaligus meningkatkan nilai komersial hasil pertanian mereka," katanya.

Ia menyampaikan bahwa pembaharuan lingkungan digital juga teknologi yang tersebut diimplementasikan juga mampu meningkatkan efisiensi biaya maupun tenaga.

“Melalui DFE, kami mencoba menjawab tantangan nyata petani dan juga pelaku industri di sektor pertanian. Kami berharap pengembangan yang dimaksud lahir dari DFE dapat menjamin ketersediaan material pangan yang dimaksud stabil di lingkungan ekonomi serta menciptakan model rantai pasokan yang digunakan efisien,” tuturnya.

Senada dengan Andi, Guru Besar Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpadj) Tomy Awal menyampaikan bahwa dengan memfokuskan pada pengembangan biosfer digital pangan dari hulu ke hilir, dapat tercipta solusi yang tersebut lebih lanjut efektif serta berkelanjutan bagi ketahanan pangan nasional.

Ia menyatakan bahwa populasi yang mana melimpah serta kekayaan hayati yang tersebut beragam berubah jadi landasan yang kuat bagi pengembangan sistem ekologi digital pangan di dalam Tanah Air yang dimaksud dapat dioptimalkan untuk meningkatkan efisiensi produksi, distribusi, dan juga aksesibilitas pangan secara berkelanjutan.

Menurutnya, terdapat tiga komponen utama di pengembangan sistem ekologi digital pangan, yakni pertanian kontrak (contract farming) untuk menghubungkan produksi dengan pasar, teknologi digital (smart farming) agar petani bekerja lebih banyak optimal kemudian efisien, dan juga simpul pangan (food hubs) untuk distribusi yang digunakan lebih lanjut efisien lalu terkoordinasi.

“Jadi, meskipun smart farming penting, itu baru langkah awal kemudian bagian dari solusi yang digunakan lebih lanjut besar untuk mengatasi kesulitan di dalam sektor pertanian Indonesia,” kata Tomy.
 

Artikel ini disadur dari INDICO perkuat ketahanan pangan nasional lewat ekosistem digital