Entertainment

Judi Online Marak, Raja Keraton Yogyakarta Sultan HB X: Candu, Tak Ada Kans Berhasil

52
×

Judi Online Marak, Raja Keraton Yogyakarta Sultan HB X: Candu, Tak Ada Kans Berhasil

Sebarkan artikel ini

Yogyakarta – Raja Keraton Yogyakarta yang juga Pengurus DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X atau Sultan HB X memiliki pandangan sendiri masalah judi online yang tersebut belakangan marak kemudian jadi sorotan dikarenakan banyak makan korban. Judi online, menurut Kepala daerah DIY,  tidak memberi kesempatan pemainnya untuk menang terus  

“(Judi online) itu bersifat candu, hal ini akan menawan pelaku baik yang menang ataupun kalah untuk kembali melakukan perjudian, yang dimaksud akhirnya akan merugikan,” kata dia, di Yogyakarta, Kamis, 28 Juni 2024.

Kata Sultan HB X Soal Judi Online

Menurut Sultan, aktivitas judi baik online maupun bukan, merupakan penyakit yang mana bisa saja menjangkit siapa saja, baik kalangan bawah, hingga kalangan atas. Pegawai negeri hingga tukang becak bisa jadi terlibat, apabila tidak ada memiliki tekad untuk tak mencari jalan pintas meraih kekayaan.

“Saya kira jadi online itu sangat memprihatinkan, lantaran kekayaan yang kita miiliki pasti akan dikuasai bandarnya,” kata Sultan HB X, “Judi online tentu banyak bandarnya, itu yang tersebut menciptakan pemainnya pasti kalah.”

Sultan menuturkan, judi online berubah menjadi candu akibat menjebak siapapun yang tersebut telah pernah diberi kesempatan menang untuk kembali mengulang terus peruntungannya. “Apalagi kalau kalah, akan segera lebih banyak rutin kembali (berjudi), sampai akhirnya semua harta yang dimaksud dimiliki habis,” ujarnya.

Menurut Sultan, perjudian online mengakibatkan dampak negatif bagi masyarakat, tak terkecuali generasi muda. Selain mengakibatkan kecanduan, juga mampu memiskinkan seseorang. Apalagi judi online sangat simpel diakses, melalui gadget masing-masing.

Dorong Regulasi Lebih Kuat untuk Pencegahan juga Jerat Bandar Judi

Soal sanksi, Sultan tak hanya sekali ingin aparat penegak hukum menindak tegas para pelaku, tetapi juga mengupayakan regulasi yang dimaksud tambahan kuat untuk menghindari lalu menjerat para bandar judi online. Perlu juga kontrol dari warga kemudian lingkungan. Sultan menjabarkan beragam kemungkinan perjudian tak segera yang mana dipraktekkan masyarakat. Banyak juga yang tersebut melakukan praktek perjudian melalui tangan ketiga.

“Misalnya ada pegawai negeri, ia bukan dengan segera melakukan judi online, tapi sharing dengan teman-temannya. Belum tentu dia sendiri yang melakukan perjudian itu. Yang jelas judi online ini (membuat pemainnya) lebih banyak berbagai kalahnya,” kata Sultan.

Sultan mengimbau penduduk yang tersebut belum pernah berjudi, tidak ada harus penasaran apalagi mencoba judi online ini meskipun mungkin saja aksesnya mudah. Menurutnya, tidak ada ada khasiat apapun yang dapat didapat. Alih-alih untung, Sultan memprediksi, mereka itu justru akan menghabiskan harta benda tanpa manfaat, sehingga seringkali berakhir dengan langkah kriminal.

Artikel ini disadur dari Judi Online Marak, Raja Keraton Yogyakarta Sultan HB X: Candu, Tak Ada Peluang Menang