Lifestyle

Deep Brain Stimulation Jadi Penanganan Terbaik Penderita Parkinson

32
×

Deep Brain Stimulation Jadi Penanganan Terbaik Penderita Parkinson

Sebarkan artikel ini
Deep Brain Stimulation Jadi Penanganan Terbaik Penderita Parkinson

SURABAYA – Parkinson adalah penyakit sistem saraf pusat yang tersebut bersifat menahun dan juga progresif. Parkinson tidak penyakit yang tersebut baru muncul, melainkan sudah ada dikenalkan sejak 207 tahun silam oleh salah pribadi dokter dari London, Inggris, bernama James Parkinson.

James Parkinson mendeskripsikan Parkinson sebagai penyakit dengan gejala masalah gerak. Parkinson di antaranya penyakit neurodegenerative terbanyak kedua setelahnya Alzheimer. Parkinson juga memiliki kemungkinan menyebabkan disabilitas hingga meningkat risiko kematian pada penderitanya.

Parkinson ditandai dengan gejala masalah gerak berbentuk kekakuan otot dan juga perlambatan gerak. Penderita Parkinson bisa jadi cuma mengalami gejala yang dimaksud disertai dengan tremor juga hilangnya stabilitas penopang tubuh.


Menurut Dr. dr. Achmad Fahmi SpBS(K)SubspNF FINPS IFAANS dari National Hospital Surabaya, pendorong penyakit Parkinson belum diketahui secara pasti.

Secara teori ada empat gejala Parkinson yang digunakan simpel dikenali. Dokter Achmad Fahmi menyingkatnya dengan TRAP yaitu Tremor (testing tremor), Regidity (kekakuan), Akinesia (kelambatan), lalu Postural Inbalace (gangguan keseimbangan).

Menurut dokter pertama yang mana melakukan operasi Parkinson ke Indonesi itu, secara mekanisme Parkinson muncul akibat dari adanya kerusakan sel saraf substantia nigra yang mana menghasilkan kembali zat dopamine pada otak.

“Parkinson merupakan salah satu jenis penyakit kelainan gerak (movement disorders). Tanda yang dimaksud kerap kali terjadi adalah tremor, rigidity, akinesia, kemudian postural instability,” tutur dr. Achmad Fahmi.

Penanganan pada penyakit Parkinson yang mana diakui pada seluruh bola ketika ini melalui pemberian atau konsumsi obat-obatan hingga tindakan operasi Deep Brain Stimulation (DBS) juga Stereotaktik Brain Lesion (SBL). Tahun ini bermetamorfosis menjadi momen 10 tahun National Hospital melakukan tindakan operasi DBL.

Pada 2014, National Hospital sebagai rumah sakit pertama di dalam Indonesi yang diinisiasi Dr. dr. Achmad Fahmi SpBS(K)FINPS FAANS sebagai dokter pertama yang mana melakukan tindakan operasi pemasangan DBS di dalam Nusantara kala itu serta meminta Medtronic untuk menghadirkan alat Deep Brain Stimulation (DBS) agar tersedia serta dapat digunakan oleh pasien-pasien Parkinson.


Pasien pertama yang tersebut diimplan dengan neurostimulator non-rechargeable ACTIVA PC menunjukkan hasil yang mana sangat memuaskan, mencerminkan efektivitas juga keamanan teknologi yang tersebut digunakan pada meningkatkan kualitas hidup pasien.

Artikel ini disadur dari Deep Brain Stimulation Jadi Penanganan Terbaik Penderita Parkinson