Ekonomi

300 Juta Pekerjaan Terancam Hilang Gara-gara AI, Pengusaha Akui Lebih Hemat Biaya

28
×

300 Juta Pekerjaan Terancam Hilang Gara-gara AI, Pengusaha Akui Lebih Hemat Biaya

Sebarkan artikel ini
300 Juta Pekerjaan Terancam Hilang Gara-gara AI, Pengusaha Akui Lebih Hemat Biaya

Nadineworldwide.com – Goldman Sachs menyimpulkan di riset awal tahun ini bahwa sekitar 300 jt pekerjaan berpotensi hilang akibat peran kecerdasan buatan.

Riset yang dimaksud menunjukkan bahwa Artificial Intelligence sudah pernah mengambil alih sebagian lapangan pekerjaan, juga studi dari McKinsey Global Institute mengindikasikan bahwa tren ini sanggup berprogres lebih besar cepat dari perkiraan sebelumnya.

Dikutip dari Business Insider, pada awal tahun ini, Google merencanakan pemutusan hubungan kerja massal (PHK) terhadap beberapa jumlah karyawan mereka, dengan niat menggantikan merekan dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Dampak kebijakan ini diperkirakan akan dirasakan oleh banyak orang, menegaskan tekanan pada tenaga kerja manusia yang digunakan tergeser oleh AI.

Sejak awal tahun 2022, Google sudah mengawali perubahan struktural tenaga kerja merekan dengan memperkenalkan kampanye “era baru AI”.

Perusahaan berencana memanfaatkan kecerdasan buatan secara maksimal di divisi iklan mereka, dengan mengklaim pembaharuan melalui riset tren ketika ini yang tersebut dijalankan oleh bot.

Fitur Performa Maksimal memunculkan iklan yang digunakan dapat berubah secara segera berdasarkan rasio klik-tayang, dengan tujuan memaksimalkan tingkat visibilitas.

Hal ini menciptakan dampak signifikan terhadap tenaga kerja manusia, mengempiskan keperluan akan banyak karyawan yang digunakan sebelumnya bertanggung jawab melawan transaksi jual beli iklan pada layanan Google.

Informasi dari The Information menunjukkan bahwa sekitar setengah dari 30.000 karyawan di area divisi periklanan Google sebelumnya ditugaskan untuk tugas semacam ini.

Transformasi ini tak semata-mata berdampak pada Google saja, melainkan juga mempengaruhi secara signifikan industri secara keseluruhan, sebab iklan mempunyai peran besar di pendapatan perusahaan.

Langkah penggantian pekerja manusia dengan kecerdasan buatan mungkin saja menjadi strategi untuk meningkatkan margin keuntungan dengan menurunkan biaya operasional.

Selain Google, beberapa lapangan usaha juga merasakan dampak otomatisasi pekerjaan yang dimaksud didorong oleh kecerdasan buatan (AI).

Pada awal tahun 2023, pimpinan IBM Arvind Krishna melaporkan terhadap Bloomberg bahwa perusahaan yang dimaksud telah dilakukan memperlambat atau menangguhkan rekrutmen untuk pekerjaan yang dapat diotomatisasi oleh AI, mengindikasikan peluang penggantian hingga 7.800 pekerjaan secara keseluruhan.

Tabloid Jerman, Bild, yang tersebut dimiliki oleh Axel Springer, juga mengumumkan niat mereka untuk berpisah dengan rekan-rekan yang terlibat pada tugas digital yang tersebut dapat diotomatisasi oleh Teknologi AI dan/atau proses otomatis.

Suumit Shah, ketua eksekutif media e-commerce Dukaan di tempat India, menyatakan untuk Washington Post bahwa ia tidaklah keberatan menggantikan seluruh kelompok layanan pelanggan dengan bot. Menurutnya, kecerdasan buatan lebih lanjut cerdas kemudian efisien, menghasilkan kembali penghematan biaya hingga 100 kali lipat dari penghasilan yang tersebut diberikan terhadap pekerja.

(Sumber: Suara.com)