Ekonomi

Pekerja Individu Digantikan oleh AI, Organisasi Besar Mulai Lakukan PHK Massal

50
×

Pekerja Individu Digantikan oleh AI, Organisasi Besar Mulai Lakukan PHK Massal

Sebarkan artikel ini
Pekerja Individu Digantikan oleh AI, Organisasi Besar Mulai Lakukan PHK Massal

Nadineworldwide.com – Korporasi raksasa, Google berencana melakukan PHK massal karyawan merek dan juga menggantinya dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Tak main-main, diperkirakan berbagai orang terdampak kebijakan ini. Tren ini sekaligus menunjukkan tekanan terhadap tenaga kerja manusia yang tersebut tergantikan oleh AI.

Awal 2022 lalu, Google telah memulai revolusi tenaga kerja mereka itu dengan kampanye era baru AI. Perusahaan terkait akan memaksimalkan kecerdasan buatan di divisi iklan yang digunakan diklaim inovatif, salah satunya dengan adanya riset tren masa sekarang ini yang tersebut dijalankan oleh bot.

Beberapa iklan yang mana dihasilkan oleh layanan Performa Maksimal dapat mengalami pembaharuan secara dengan segera berdasarkan rasio klik-tayang, dengan tujuan untuk memaksimalkan tingkat visibilitas. Tindakan ini sebelumnya memerlukan berbagai tenaga manusia.

Menurut laporan dari The Information, semakin banyak pengiklan yang dimaksud mengadopsi PMax, sehingga menurunkan keperluan akan beberapa karyawan yang dimaksud bertanggung jawab pada pemasaran iklan untuk layanan khusus Google.

Berdasarkan informasi tersebut, hampir setengah dari 30.000 karyawan di dalam divisi periklanan perusahaan sebelumnya ditugaskan untuk pekerjaan semacam ini.

Perubahan ini mempunyai dampak signifikan pada kegiatan bisnis Google, dikarenakan iklan memiliki andil besar pada pendapatan perusahaan. Dengan menggantikan pekerja manusia, perusahaan kemungkinan besar bertujuan untuk meningkatkan margin keuntungan dengan menurunkan biaya operasional.

Beberapa sektor bidang juga menghadapi dampak otomatisasi pekerjaan yang mana didorong oleh kecerdasan buatan (AI).

Pada awal tahun 2023, direktur utama IBM Arvind Krishna menyatakan terhadap Bloomberg bahwa perusahaan yang dimaksud sudah pernah memperlambat atau menangguhkan perekrutan untuk pekerjaan yang digunakan dapat diotomatisasi oleh AI, yang berarti total Artificial Intelligence dapat menggantikan hingga 7.800 pekerjaan.

Tabloid Jerman Bild, yang dimaksud dimiliki oleh penerbit media Axel Springer, juga mengumumkan rencananya untuk berpisah dengan rekan-rekan yang mana terlibat pada tugas-tugas di dalam dunia digital yang tersebut dapat dijalankan oleh Teknologi AI dan/atau proses otomatis.

Suumit Shah, ketua eksekutif jaringan e-commerce India bernama Dukaan, menyatakan untuk Washington Post, “Tidak permasalahan bagi saya untuk menggantikan seluruh regu [layanan pelanggan] dengan bot.”

Menurut dia, Teknologi AI lebih banyak pintar serta efisien sehingga membuatnya menghemat biaya 100 kali tambahan terjangkau dari upah yang tersebut ia berikan untuk pekerja.

Singkatnya, Kecerdasan Buatan sudah mengambil alih pekerjaan, juga menurut studi yang tersebut dijalankan oleh McKinsey Global Institute, tren yang dimaksud dapat meningkat lebih tinggi cepat dari perkiraan siapa pun.

Goldman Sachs pada risetnya awal tahun ini menemukan bahwa sekitar 300 jt lapangan pekerjaan berpotensi menghilang dikarenakan kecerdasan buatan.

(Sumber: Suara.com)