Ekonomi

Perhiasan Zero Waste Karya UMKM Binaan Pertamina Mendunia

34
×

Perhiasan Zero Waste Karya UMKM Binaan Pertamina Mendunia

Sebarkan artikel ini
Perhiasan Zero Waste Karya UMKM Binaan Pertamina Mendunia

Nadineworldwide.com – Perhiasan berkelas seringkali dikaitkan dengan material seperti emas, perak, atau batu permata. Namun bagi Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan juga Menengah (UMKM) Artistica Jewelry, kemewahan perhiasan justru lahir dari kreativitas dan juga kejelian menyajikan karya seni perhiasan dari limbah kaca. Perhiasan dengan sentuhan liontin dan juga manik-manik limbah kaca yang tersebut diproduksi di area Ngagel Tama Selatan, Surabaya ini sudah mendunia.  

Sieltje Kurniawan, pemilik UMKM Artistica Jewelry menyajikan konsep yang dimaksud diterapkan pada bisnisnya, yaitu menurunkan sampah dengan mengubahnya menjadi perhiasan bernilai, melalui kolaborasi dengan UMKM lain, lalu berfokus pada pengembangan generasi muda. Gagasan ini sejalan dengan hasil di area galerinya yang mana dipenuhi perhiasan menakjubkan dari barang-barang bekas. Saat ini, 90% item Artistica Jewelry sudah diekspor ke mancanegara ke Swedia, Puerto Rico, dan juga Malaysia.

“Pecahan kaca identik sebagai material yang dimaksud tiada miliki nilai bahkan dianggap berbahaya, namun kami merasa tertantang pasca sejumlah pelanggan dari luar negeri memohon perhiasan berbahan dasar recycle, hingga akhirnya kami mulai memproduksi plastik, kaca (dari botol parfum, keramik pecahan piring lalu cangkir), juga limbah epidermis kerang mutiara maupun limbah lainnya, menjadi bros, anting, gelang, kalung,” kata Sieltje, pemilik Artistica Jewelry ditulis Kamis (4/1/2024).

Sieltje mengaku, untuk menghasilkan kembali perhiasan pesanan dari para pelanggannya, ia berkolaborasi dengan para pengrajin perhiasan kemudian pengrajin asah batu dalam tempat Pasuruan, Jawa Timur. Hal ini diadakan lantaran dibutuhkan keterampilan dan juga ketelitian untuk memilah, memotong, dan juga melakukan proses faceting pada kaca recycle untuk membentuknya menjadi seperti batu permata.

“Mereka mengerjakan dengan cara tradisional sehingga memungkinkan sekali bagi pelanggan untuk custom perhiasan yang dia impikan. Kerjasama ini bertujuan untuk memberdayakan para pengrajin, sehingga usaha ini tiada hanya sekali sekedar untuk mencari profit, tetapi juga memiliki misi sosial, ekonomi, juga lingkungan,” ujar wanita yang dimaksud meneruskan usaha orang tuanya sejak 2016.

Tidak cuma itu, Artistica Jewelry berkolaborasi juga dengan pemulung, panti asuhan, menerima magang dari SMK kemudian Universitas, bekerja sejenis dengan Diaspora, Disperindag, Dinkop, juga pihak lain untuk membantu proses produksi serta memasarkan produknya secara lokal, internasional, kemudian melalui e-commerce luar negeri.

“Kolaborasi juga terjalin dengan UMKM seperti Khen Tenun (NTT) kemudian Lusee Bag Leather untuk menciptakan perhiasan dari sisa produksi,” tandas Sieltje.

Konsep pemanfaatan limbah serta pemberdayaan kelompok UMKM ini, menjadikan Artistica Jewelry sebagai pemenang ke-3 Pertapreneur Aggregator 2023. Proyek Pertapreneur merupakan kompetisi proposal usaha mitra binaan Pertamina, yang berdampak bagi komunitas dan juga lingkungan. 

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajar Djoko Santoso mengatakan, Usaha Mikro Kecil kemudian Menengah (UMKM) dengan item yang dimaksud berfokus pada isu lingkungan akan miliki kesempatan tambahan besar untuk memperluas pasarnya ke kancah global. Untuk itu Pertamina miliki kegiatan pembinaan terhadap UMKM binaannya, dengan menerapkan acara Go Green pada menjalankan bisnisnya.

“UMKM yang dimaksud memperhatikan isu lingkungan di menjalankan usahanya seperti pemanfaatan item limbah dan juga proses produksi ramah lingkungan, secara bukan segera telah dilakukan memberikan edukasi untuk konsumen,dan memiliki potensi pada memperluas pemasarannya, akibat isu lingkungan pada saat ini telah terjadi menjadi perhatian warga seluruh dunia,” ujarnya. 

Kesadaran akan keberlanjutan mempengaruhi preferensi konsumen, sejalan dengan gaya hidup ramah lingkungan (Go Green) yang digunakan ketika ini menjadi populer. Fajar berharap acara Pertamina untuk UMKM dapat memberikan dampak positif, memacu kemajuan, dan juga mengembangkan kapasitas juga kualitas UMKM Indonesia.

Pertamina sebagai pemimpin di dalam bidang transisi energi, berikrar di menggalang target Net Zero Emission 2060 dengan terus menggerakkan program-program yang mana berdampak secara langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya yang disebutkan sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) pada seluruh lini industri serta operasi Pertamina.

(Sumber: Suara.com)